Kinerja Jangka Panjang pada Pembelian Kembali Saham (Long-Run Performance on Stock Repurchases : Evidence From Indonesia)

Indonesian Abstract: Telah banyak penelitian yang mengkonfirmasi adanya potensi nilai ekonomis pada pembelian kembali (buyback) saham. Umumnya, penelitian-penelitian ini menyimpulkan bahwa ada peningkatan return, baik jangka pendek maupun jangka panjang, pada perusahaan yang melakukan pembelian kembali saham. Penjelasan yang paling umum digunakan untuk menjelaskan peningkatan return jangka pendek adalah adanya sinyalemen positif atau manfaat penurunan biaya keagenan pada arus kas perusahaan. Sementara yang paling umum digunakan untuk menjelaskan peningkatan return jangka panjang adalah market timing hypothesis, dimana manajer dianggap akan bisa mengambil keuntungan dari kedaan saham yang undervalue. Selama ini, ditemukannya return abnormal positif seiring dengan pembelian kembali saham telah menjadi bukti yang kokoh di literatur. Di antara alasan penting di balik temuan ini adalah ditemukannya fakta tentang harga saham yang kemurahan dan kelambatan reaksi pasar terhadap informasi tersirat yang terkandung dalam program pembelian kembali sahan. Penelitian ini menguji hipotesis tersebut dalam konteks Indonesia menggunakan metode studi peristiwa. Sampel yang dianalisis meliputi semua perusahaan yang melakukan pembelian kembali saham dari tahun 2000-2014. Hasil analisis menemukan bahwa fenomena return abnormal positif jangka panjang juga terjadi di Indonesia. Konsisten dengan temuan Ikenberry et al. (1995) yang menemukan bahwa pasar bereaksi skeptis terhadap pembelian kembali saham, penelitian ini pun mengkonfirmasi adanya penyesuaian harga yang relatif lambat (sampai 5 tahun), seiring dengan dilakukannya pembelian kembali saham